Visi SDK Yohannes Gabriel

Wadah Untuk Mengenal Lebih Dekat SDK Yohannes Gabriel. The Big Family Of SDK Yohannes Gabriel. COME ON, JOIN US!!!

"Terpuji Dalam Iman dan Budi Pekerti, Berpacu Dalam Prestasi"

Senin, 21 Oktober 2013

“Malaikat Idolaku Adalah Orang Terdekatku” (edisi lomba menulis cerita)

Oleh: Stefani  Victoria S. 5B-25


Siang itu adalah siang yang menyenangkan di desa FlowerHill. Kami sekeluarga libur. Kami berjalan-jalan ketaman kota yang ada di dekat rumahku. Saat di taman aku membeli minuman dan kakakku ikut denganku. Dia ingin membeli es krim.

Saat akan membayar aku melihat seorang wanita cantik berumur 30-an sedang menolong orang miskin dnn menderita yang kehilangan kakinya. Wanita itu terlihat sempurna. Seperti malaikat penolong bagiku. Aku sendiri merasakannya apalagi orang yang ditolong tersebut.

Siang yang melelahkan telah kulewati. Malam ini aku masih memikiran malaikat cantik itu. Sampai akhirnya aku tertidur dan bangun di pagi hari. Hari minggu yang cerah, burung-burung berkicauan, dan udara pagi yang segar. Lalu aku berdoa dan lekas mandi.

Setelah mandi santai… “ngapain ya?” pikirku. Tiba-tiba pikiran itu terlintas lagi di pikiranku. Aku selalu memikirkan wanita itu. Selama ini aku udah sering melihatnya. Aku tidak tahu siapa itu. Aku berarap dia adalah orang yang baik pada siapapun. Jadi saat aku bertemu dengan dia, dia akan menyapaku dengan ramah.

Sekarang pukul 10.00 pagi. Ibu mengajakku pergi ke gereja. Disana kau punya banyak teman, diantaranya adalah Stevanny. Aku menceritakan pengalaman itu padananya. Diapun bingung juga. Dia sempat menanyakan beberapa wanita yang ada di desa kami. Namun aku tidak mengiyakan satu pun diantaranya.

Pukul 11.30 pagi Audrey dan Mirelle, teman di desaku, datang main kerumah ku. Kami main game bersama, main puzzle, adik dan kakak, membaca komik, dan menceritakan pengalaman-pengalaman seru sama mengerikan! Pokoknya seru banget deh.
“oh ya aku punya tebak-tebakan nih! Jawab ya! Nah apa perbedaan ayam goreng dan bebek goreng?” kata Mirelle. “itu sih gampang banget Relle!” Aku dan Audrey spontan menjawab “ayam goreng dari ayam, kalau bebek goreng dari bebek.” Kataku dan Audrey bersamaan. “buktinya salah tuh.” Jawab Mirelle. “terus jawabannya apa dong?” kata Audrey. “eng.. ing… eng.. dan jawabannya adalah… bebek goreng lebih enak. Hahaha…” jawab Mirelle. semua tertawa.

Hari Senin tiba. “ah, senangnya! Hari ini aku jadi petugas upacara! Yes! Yes!” kataku. Setelah mandi, sarapan, dan berangkat ke sekolah, akhirnya aku sampai. Aku datang pagi hari ini. Begitu bel, upacara mulai. Aku bertugas menjadi pengibar bendera.

Ada yang lucu saat giliran paskibra bertugas. Aku tidak tahu bahwa sudah saatnya giliranku. Padahal protokol telah mengatakan “pengibaran bendera sang merah putih dengan diiringi lagu Indonesia Raya” tiba-tiba teman yang di sebelahku langsung berkata “jalan ditempaat… grak!” tentu saja aku kaget untung tidak kelihatan. Aku pun langsung jalan ditempat lah.

Tadi itu deg-degan banget sampai-sampai aku merasa sangat berkeringat. Ungtung berjalan baik tanpa masalah. Di kelas mulai pelajaran matematika. Pelajaran yang paling tidak aku sukai. Males berhitung banget aku ini! Lalu aku memikirkan seorang malaikat yang membawa damai sejahtera dan kembali memikirkan wanita itu lagi. Ah sepertinya dia sudah menjadi idolaku!

Tidak sadar sudah istirahat. “yeay!” kataku dalam hati. Lalu aku mengeluarkan bekal yang dibawakan oleh ibuku. Aku makan bersama Gladys dan Michelle di bangku yang ada dibawah pohon, nyaman sekali udaranya seuk, apalagi aku dan teman-temanku saling bertukar makanan. Makanan mereka ternyata enak-enak. Mereka bilang makanaku juga enak, duh senangnya.

Aku menceritakan ‘malaikat idolaku’ itu kepada Michelle dan Gladys. Gladys berkata “mungkin kamu melihat Bu Maria yang cantik dan baik hati itu? Atau Kakak Theresa yang canik dan baik hati juga itu?” aku menggeleng kepadanya.  “bukan Glad, orang yang satu ini lebih amazing dan luaaarrr biasaa!” kataku. Gladys pun bingung juga. Tapi kita seumua tertawa bersama.

Hari demi hari. aku masih tidak tahu siapa itu. Aku ingin seandainya dia adalah ibuku,atau orang yang dekat & baik padaku. Bukan berarti Ibuku tidak sebaik idolaku lho. Aku jadi mengidolakannya sekarang. Dia itu sudah cantik, orangnya baik, dan dari look-nya yang kayak gtu dia itu bertanggung jawab & bisa ngurus keluarga dengan baik. Sukses, kaya, baik, nggak sombong, Tipe idolaku banget deh pokonya!

Besok hari libur nasional, kita semua libur. Aku diajak keluargaku jalan-jalan ke pertokoan dekat desaku. Akhirnya aku melihat lagi wanita cantik baik hati itu saat akan membayar. Lama-lama aku merasa agak aneh. Mungkin malaikat itu….
***
Hari esoknya. “Ahh, tak terasa sudah pagi.” Kataku. Aku pun bersiap pergi ke sekolah. Saat sudah samapai  ke sekolah,  tepat 5 menit kemudian bel berbunyi. “Yes! Untung nggak telat” kataku. Lalu kami seuma baris, lau masuk kelas. Di kelas kita berdoa bersama terlebih dahulu, lalu memberi salam pada guru.

Waktunya absen.  Bu guru pun memanggil namaku. “Sofia Emberly Petra” panggil bu guru. Belum sempat aku tunjuk tangan dan bilang “ada” teman-teman langsung bersahutan. “tidak ada!” semua tertawa. Teman-temnaku memang jahil pada semua anak saat absen. Terlebih lagi mereka sering menertawai nama ‘Petra’ ku seperti nama sekolah. Huh… sebal! (-_-“) Padahal arti namaku bagus banget lho “batu karang”. Biar aku seteguh batu karang.

Akhir-akhir ini, aku males.. banget pelajaran(>.<) aku sering mikir-mikir gitu deh sekarang, jadi suka menghayal. Pokonya kriteria idolaku itu harus: -pinter -cantik/ganteng -baik -tidak sombong -nggak miskin-miskin banget lah  -bertanggung jawab. Berharap banget ya aku ini! Sekarang ini susah sekali mencari orang seperti itu. Kriteria cari idola atau cari pacar sih. Hihihi ndak jelas banget.

Wah sempurnaa! Aku juga pingin jadi idola kayak gitu. Banyak yang suka aku( ‘.’) Jadi orang yang bertanggung jawab, baik, cantik, pinter lagi! Waa….. aku bermimpi aku adalah idola yang ada di panggung sedang menyanyikan lagu kesukaan penggemarku. Lalu mereka berteriak “Sofia! Sofia! Sofia!” lama kelamaan teriakan itu terdengar marah dan keras kepadaku. Ups! Ternyata aku ketiduran di kelas, itu suara bu guru dan teman-teman yang meneriaki ku. Hi… hi… hi… untung deh aku tidak dihukum. Akibat kebanyakan menghayal jadi malu deh diikuti dengan pipiku yang memerah.

Hore…. Libur tengah semester datang! Uh Senang sekali aku! Ayah dan ibuku mengajakkku jalan-jalan ^,^ Kami pergi ke Mall yang ada di kota dekat desa kami, sambil berharap bertemu idolaku yang juga khayalanku. Mataku sibuk mencari ke sana kemari, sampai berkali kali hampir tersandung. Hihihi kurang konsentrasi.

Sambil dengan penuh harapan, semoga bertemu idolaku.Supaya aku berhenti menghayal. Huaaaa susahnya bertemu idolaku. Jangan jangan dia bener bener malaikat.
Ada suatu keanehan saat aku setiap kali melihat malaikat itu.
1.      Selalu pada saat jalan-jalan bersama keluargaku
2.      Selalu pada saat aku sendirian / bersama kakaku
3.      Saat meninggalkan ibuku.
Nah saat in aku sedang membayar baju barbie yang kubeli unuk koleksi mainanku. Pada saat itu juga aku melihat seorang wanita cantik ‘malaikat’ itu.
Kupikir-pikir agak lama…. Tiba-tiba dikagetkan dengan suara kasir yang memanggilku karena sudah selesai mengemas belanjaanku. Pikiranku bubar semua. Aku kembali memikirkannya saat di mobil. Baru saat itulah aku dapat berpkir dengan tenang tanpa dinggangu siapapun. Tapi tak kusangka sudah sampai di rumah. Mmfph!

Malam harinya aku bermimpi agak aneh. Aku dapat memikirkan malaikat itu dengan sangat tenaang….. aku dapat melihatnya baiik-baik. Damai saat di tempat indah itu. Tiba-tiba masuklah pikran bahwa itu ibuku! Aku terrbangun di malam hari , lalu menarik napas.

Paginya aku memikirkan mimpi itu. Saat sarapan aku sempat melamun. Memang, dipikir-pikir malaikat itu mirip ibuku. Orang yang baik, cantik, pintar, dan bertanggung jawab. Memang pantas jadi idola. 

Masih di hari liburku, aku bersama sekeluarga mengunjungi panti asuhan yang menampung bayi bayi yang tidak dikehendaki oleh orang tuanya, “aku harus bisa menemukan malaikat idolaku hari ini!” batinku. Sampai di sana, aku berbicara dalam hati “disini tidak ada tempat dimana aku idak meninggalkan ibu!” disana akhirnya aku melihat malaikat itu lagi dengan baiknya mebagikan mainan ku dulu saat kecil kepada anak-anak dipanti asuhan. “Akhirnya aku menemukan malaikat idolaku!” kataku sambil terharu.

Ibu menoleh kepadaku. Aku pun bertkata “bu, kaulah yang ku cari. Kau yang selama ini menjadi malaikat idolaku. Yang selalu menolong orang. Menolong di mall, di taman, dan disini. Kakukah itu?” “ya sayangku, Sofia anakku” kata ibuku sambil memelukku. Seorang ibu yang baik yang layak menjadi idola. Senangnya…. Kini, aku telah menemukan idolaku! Nggak harus artis lho!

Minggu, 25 Agustus 2013

80 Tahun Aku Ada dan Mengabdi*

Sejenak aku menghentikan langkahku di tengah arus keramaian yang tiap hari berada dalam tubuhku. Duduk terdiam menerima terpaan angin malam, memandangi bintang dengan segala gemerlap keelokannya. Gemerlap itu menyatu dengan kilatan cahaya dari lampu warung-warung para anak manusia yang mengusahakan sesuap nasi, hmm.. atau bahkan sebongkah berlian dari keramaian yang terjadi pada tubuhku. Semoga tubuh tuaku tetap mampu menyokong dan mampu memberikan pengharapan bagi mereka untuk terus mengusahakan rezekinya. Seperti biasa pula, ditemani pula dengan deruan bising suara pengendara sepeda motor berlalu-lalang, hilir mudik, seperti seolah sudah biasa melihatku dengan keteduhan dan ketenangan kala senja mulai tiba.

Lamunan membawaku memutar kembali barisan titik-titik kenangan yang menyatu dalam sebuah bingkai dan tergambar harmoni dalam lukisan sejarah. Tak terasa, sang waktu masih memperbolehkan dan membawaku sampai pada zaman ini. Sebentar lagi usiaku memasuki ke 80 tahun sejak aku ada, mulai mengada, dan semoga juga memberi makna, bagi banyak barisan anak yang mempercayakan dirinya kepadaku untuk membina diri, menata pikiran, hingga mejadikanku bagian dari usaha meraih mimpi. Ya, banyak orang menyebut esensiku dengan sebutan sekolah, yang lain menyebutku tempat menimba ilmu, ada pula yang menyebutku dengan sebutan Kawah Candradimuka. Apapun orang memanggilku, yang pasti namaku adalah SDK Yohannes Gabriel. Aku menyadari dengan pasti alasan keberadanku adalah tempat untuk sarana bagi setiap orang untuk membentuk diri menjadi semakin terpuji dalam iman dan budi pekerti, berpacu dalam prestasi.

Terpuji dalam iman dan budi pekerti berarti setiap orang yang datang dan mempercayakan diri padaku, akan aku bina sedemikian rupa menjadi anak manusia yang dipenuhi kegembiraan, harapan, dan kasih. Karena memang dari ketiga prinsip itulah tanda kehadiran Dia yang memanggil untuk menjadi murid-murid-Nya. Tanpa kegembiraan, harapan, dan kasih, maka sia-sialah setiap orang mengatakan dirinya mempunyai iman dan budi pekerti yang luhur. Aku ingin setiap anak manusia yang datang padaku mampu mencari, menemukan, mengenal, mencintai, dan melakukan perintah Dia, Putera Allah, Sang Guru sejati.

Baru ketika mereka benih iman itu tumbuh, perlu dan harus pula diiringi dengan pertumbuhan intelektual. Benih iman akan menjadi dasar mereka untuk bertumbuh menjadi putra-putri yang membanggakan dan menjadi terang bagi sesamanya. Harapanku semoga mereka akan bertumbuh menjadi manusia yang integral, bukan hanya sekedar manusia yang gemilang dalam intelektual melainkan juga mempunyai keteguhan iman dan budi pekerti.  
    
80 tahun lamanya eksistensiku di atas bumi ini bukanlah sebuah hal yang sebentar dan mudah untuk aku pertahankan. Pasang-surut gelombang telah banyak ku hadapi. Dari masa keemasan sampai masa tersulit telah aku lalui, dan akan terus dengan gagah berani aku lalui bersama orang-orang yang ada di dalam ku. Bagikan berlayar di sebuah lautan, telah banyak penunpang yang naik di atasku yang datang dan pergi kuhantar menuju ke seberang, tempat impian mereka masing-masing harapkan. Mulai dari para pendidiknya, yang mungkin sudah banyak pula yang meninggalkan dunia ini. Sampai pada, mereka yang ingin membina diri, dan entah sudah berapa banyak, manusia-manusia unggul yang aku hantarkan. Entah sudah berapa banyak Insinyur, Arsitek, Dokter, Imam, Biarawan/i, Artis, Pengusaha, dan masih banyak lagi.

Hmm… Ibarat seorang manusia yang berziarah di dunia, usia 80 tahun tentu sudah sangat renta dan bahkan juga tak sedikit manusia yang beranggapan bahwa orang yang telah mencapai seperti usiaku saat ini adalah mereka yang tinggal menunggu kapan Tuhan memanggilnya. Yang menjadi pertanyaanku “apakah diusiaku yang sekarang ini, aku sama seperti manusia yang telah tidak mampu berbuat banyak hal untuk menjadi tempat menempa diri bagi banyak orang?” satu tekadku, bahwa aku tidak mau menjadi seperti manusia renta yang tak mampu berbuat apa-apa lagi dan hanya menunggu kematian. Karena justru ulang tahunku yang ke 80 tahun ini menjadi bukti eksistensiku dan kredibilitas orang-orang yang telah dengan setiap merawat, membersihkan, dan membawa aku melukiskan goresan indah bagi orang-orang yang mengenalku.

Peringatan 80 tahun keberadaanku ini akan menjadi tanda dan penyemangat bagi setiap orang yang menggunakanku sebagai sarana menuju pulau impian. Aku selalu berharap agar aku tetap mampu mewadahi dan menjadi sarana generasi muda untuk menjadi manusia seutuhnya, menjadi tempat lahirnya generasi emas putra-putri bangsa. Semoga bukan hanya kenangan akan kejayaan di masa lampau dan ketua rentaan yang tak berdaya, yang tinggal dan hidup dalam kenangan setiap orang yang mendengar atau membicarakan namaku. Melainkan, sebuah proses metamorphosis yang telah aku alami. Aku bangga dan berterima kasih kepada mereka yang mengemudikan, merawat, dan menjagaku, karena mereka, aku boleh mengalami perubahan seturut perkembangan zaman. Sehingga aku bukan menjadi kapal tua dan rapuh, melainkan kapal megah dan kokoh yang siap mengangkut dan mewadahi mereka yang ingin menjadi manusia yang utuh.

80 tahun aku mengabdi dan akan terus mengabdi. Semoga Santo Yohanes Gabriel Perboyre mendoakan aku dan semua orang yang berada dalam naungan tubuhku. Hmm.. aku tersadar kembali dari lamunan kenangan memori dan refleksi 80 tahun keberadaanku. Hari sudah semakin larut, saatnya aku beristirahat untuk kembali esok hari dengan tangan terbuka melanjutkan perjalanan mengarungi lautan, menghantar putra-putri masa depan Gereja dan bangsa ini.

Salam.. dan mohon doa dari kalian…***(Red/Kristo)

Tulisan ini dipersembahkan untuk menyambut peringatan 80 tahun pesta nama Santo pelindung Sekolah SDK Yohannes Gabriel pada tanggal 11 September 2013. 

Kamis, 01 Agustus 2013

"Yohannes Gabriel Cup 2" Daftarkan Diri sekarang Juga!

"YoGa Cup 2"


Halo adik-adik yang terkasih…
Bagaimana kabar kalian? Sehat-sehat saja kan?
         Tidak terasa ya waktu ternyata berjalan begitu cepat. Tahun ini, SDK Yohannes Gabriel kembali mengundang kalian yang masih di tingkat TK tingkat B untuk mengikuti “Yohannes Gabriel Cup 2” atau yang sering disebut “YoGa Cup”. Seperti sudah kita ketahui bersama, “YoGa Cup” adalah sebuah kegiatan yang menjadi ajang unjuk bakat adik-adik TK tingkat B. Pada “YoGa Cup” kali ini, yaitu LOMBA MEWARNAI, FASHION, KOMPUTER, SENAM BEBAS, GERAK & LAGU, dan MENYANYI BERSAMA. Semua lomba tersebut akan memperebutkan Piala Bergilir Walikota Surabaya.
         “YoGa Cup” akan diadakan pada Sabtu, 14 September 2013. Ayo adik-adik, daftarkan diri kalian sekarang juga. Hadiah yang bakal kalian dapatkan antara lain, Juara 1 : Trofi, Uang Pembinaan, dan Piagam, Juara 2: Trofi dan Piagam, dan Juara 3 : Trofi dan Piagam.
      Ayo jangan sampai ketinggalan! Pendaftaran akan di tutup pada tanggal 6 September 2013. Ayo buktikan diri sebagai anak-anak berbakat dengan mengikuti “YoGa Cup”. Sampai Ketemu…^^ (Red/Kristo)     

Selasa, 30 Juli 2013

"Asik, Laboratorium dan Komputer Sekolahku Baru…"

            
     Para Murid Sedang Asik Mengkuti Praktek Komputer
      Tahun Ajaran baru 2013-2014 ini, ada hadiah yang indah juga bagi sekolah kami. Hadiah tersebut berupa Laboratorium Komputer baru lengkap dengan seperangkat komputer baru pula berjumlah yang 30 unit. Pada masa liburan akhir semester yang lalu, memang sekolah segera bergegas untuk mendesain ruang Komputer yang baru. Desain baru Laboratorium Komputer sekolah kali ini bernuansa dinamis dan penuh sentuhan artistik. Karena memang Laboratorium Komputer yang lama sudah waktunya untuk didesain ulang sesuai agar setiap murid lebih nyaman dalam bereksplorasi. Lebih lanjut, kenyamanan dalam Laboratorium Komputer akan membuat murid lebih mudah menangkap setiap praktek Komputer yang diajarkan. Dengan demikian, akan memacu munculnya inovasi-inovasi baru dari para murid.

            Kami berpikir, bahwa ruang Laboratorium Komputer baru, lengkap dengan komputer baru memang sungguh sangat dibutuhkan bagi para murid. Hal tersebut mengingat perkembangan dunia saat ini yang bisa dibilang pada masa era teknologi digital. Artinya, dunia mengalami perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat. Satu contoh, setiap hari kita pasti menemui berbagai macam hasil teknologi baru dan lebih canggih dari sebelumnya, bahkan bisa jadi perkembangan itu terjadi dalam hitungan detik. Kita tidak mungkin bisa lari dari kenyataan itu semua, yang bisa kita lakukan adalah menyikapi secara bijak semua realitas tersebut.
Atas semua pertimbangan itulah kemudian sekolah berusaha memperbaharui fasilitas Laboratorium Komputer yang ada. Logika sederhananya, jika ingin mengikuti arus perkembangan dunia teknologi informasi, maka sarana yang ada harus ada dan mendukung pula untuk mengikutinya. Kita bisa membayangkan bagaimana jadinya jika kami mempersiapkan para murid untuk hidup di tengah perkembangan teknologi informasi, namun dengan fasilitas dan sarana yang tidak mendukung.

     Terakhir, yang menjadi harapan seluruh kelurga besar SDK Yohannes Gabriel atas Laboratorium beserta computer barunya ini mampu memacu para siswa untuk bisa semakin bersemangat dalam bereksplorasi. Semoga para murid semakin bersemangat untuk membekali diri agar siap hidup di tengah era perkembangan teknologi informasi yang pesat seperti saat ini. Siapa tahu kelak, ada alumi SDK Yohannes Gabriel yang menjadi seorang ahli teknologi informatika terkenal dan menjadi bagian dalam perusahaan besar seperti Microsoft, Google, dan lainnya. Semoga.. Amin.. (Red/Kristo)  

Jumat, 26 Juli 2013

Mandy Edgina, Jagoan dan Juara Sempoa Dari SDK Yohannes Gabriel

Petrus Samuri menyerahkan Piala kepada Mandy 

Mentari pagi yang cerah hadir di tengah-tengah para penerus bangsa..
Hari baru dan semangat baru sudah menanti mereka.
Diawal hari Senin, 22 Juli itu, anak-anak dikumpulkan di lapangan untuk mengikuti upacara bendera yang pertama kalinya pada tahun ajaran baru.
Di tengah lapangan sudah dipajang piala-piala kemenangan yang diraih oleh salah satu penerus bangsa dari SDK Yohannes Gabriel. Kemenangan itu adalah suatu prestasi yang diraih dengan semangat, kemauan, dan motivasi dari diri sendiri dan orang-orang yang ada disekitarnya.

Kemenangan yang diraih salah seorang anak SDK Yohannes Gabriel menjadi satu bukti dari misi SDK Yohannes Gabriel sudah terwujud, yaitu.. “Berpacu dalam Prestasi”
Yaa.. Prestasi akan datang jika kita belajar untuk disiplin, tanggung jawab, dan mau dibentuk.
Mandy Edgina (6SD), seorang siswi SDK Yohannes Gabriel, sudah mewujudkan prestasi itu. Nama lengkapnya adalah Mandy Edgina, biasa disapa Mandy. Siswi yang suka pelajaran matematika dan hobI membaca ini, adalah anak pertama dari 2 bersaudara.
Dengan usia 11 tahun yang masih muda itu, dia sudah berani meluangkan waktu untuk belajar lebih dari anak-anak yang lain, agar prestasi yang didapatnya itu tidak sia-sia.
Mandy giat belajar dan kemauannya itu membentuk dia untuk berharap maju. Tuhan sudah memberikan semua yang dia butuhkan untuk meraih kesuksesan.
Mandy Edgina, Juara 2 Sempoa Se-Jawa Timur

Sejak dia masih duduk di kelas 4 SD, dia sudah berhasil meraih Prestasi yang hebat, yaitu Lomba Sempoa. Antara lain, Juara 2 Lomba Sempoa Se-TC (Tunjungan Center), Juara 3 Lomba Sempoa Se- Jatim di East Cost. Namun, mungkin kemenangan itu tidak seutuhnya berjalan mulus.
Ada sebuah artikel pun bertuliskan kegagalan itu selangkah dari keberhasilan, yaa… memang itu benar.
Dari kegagalannya itu tak membuat Mandy berputus asa, walaupun tak memboyong piala ia masih terus belajar untuk mendapatkan prestasi yang  lebih hebat lagi .
Dan akhirnya.. Ia memenangkan Juara 1 Lomba Sempoa di Grand City. Tak disangka dari kemenangan yang didukung oleh kemauan, motivasi dan ketekunan, membawanya ke Singapura untuk berlomba lagi tingkat Se-Asia tanggal 28 September 2013 nanti , demi membanggakan nama sekolah, keluarga,  dan orang-orang yang disekitarnya.

Akhir kata, " Keep going and never quit! The champion is never quit." GBU (Red/Siane)

Sabtu, 20 Juli 2013

Pembukaan Tahun Ajaran Baru 2013-2014


Para Murid Berkumpul Di Lapangan Basket

  Pagi itu keceriaan, kegembiaan, suka, harapan, dan keramaian bercampur menjadi satu di lapangan SDK Yohannes Gabriel. Semua perasaan itu terpancar dari raut muka seluruh keluarga besar SDK Yohannes Gabriel. Karena memang hari itu adalah hari pertama masuk kembali ke sekolah setelah mengalami libur panjang akhir tahun ajaran. Ya, sesuai dengan jadwal, Senin, 15 Juli 2013, para murid SDK Yohannes Gabriel sudah memulai menjalani kembali pembinaan di Kawah Candradimuka. Tempat semua mimpi, cita-cita, dan harapan dirangkai dan dirajut sehingga kelak menjadi sebuah gambaran yang indah.

   Para Murid Bersiap Melepas Balon

  Para murid mulai dari kelas 1-6 diajak berkumpul di lapangan basket sekolah untuk mendengarkan ucapan selamat datang kembali kepada seluruh siswa dari Petrus Samuri, selaku Kepala Sekolah. Beliau juga mengingatkan kembali akan Visi sekolah SDK Yohannes Gabriel, yaitu “Terpuji dalam iman dan budi pekerti, berpacu dalam prestasi”.             
Ada yang spesial pada pembukaan awal tahun ajaran ini. Awal tahun ajaran kali ini dirancang dengan mengadakan acara perkenalan dan pelepasan balon sebanyak 100 buah. Pelepasan balon yang diberi tulisan “SDK Yohannes Gabriel” menjadi simbol atau tanda bahwa sekolah SDK Yohannes Gabriel siap menghantarkan para murid untuk “terbang” menggapai cita-cita mereka setinggi langit. Bung Karno pernah berkata “Bermimpilah setinggi langit… Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang”. Ungkapan tersebut memberikan motivasi bagi para murid untuk berani menggantungkan cita-citanya setinggi mungkin.
Petrus Samuri, selaku Kepala Sekolah Bersiap Melepas Balon

Bermimpi dan bercita-cita adalah tanda bahwa seseorang mempunyai harapan. Harapan membuat orang tersebut tahu kemana ia harus melangkah. Lebih dalam, harapan juga membuat orang optimis menjalani hidup. Seseorang yang optimis menjalani hidup pasti akan mengisi hari-harinya dengan penuh perjuangan untuk berbuat yang terbaik. Bermimpi dan bercita-cita bukanlah sesuatu yang perlu ditakuti atau bahkan tabu. Simbol balon yang dilepas dari bawah kemudian terbang menuju langit menjadi tanda bahwa mimpi tersebut selalu berpijak dari realitas konkret yang ada. Artinya, tetap menyadari dengan segala kelebihan dan kekuranganku untuk kemudian mengarahkan mimpiku menuju sebuah titik tertentu. Kalaupun ternyata tidak bisa sampai kepada titik tersebut, maka setidaknya proses mengejar mimpi itupun sudah merupakan sebuah “lukisan” yang indah dalam hidup.
Para Guru SDK Yohannes Gabriel

Teruslah berharap kepada Tuhan dalam mengejar mimpi-mimpimu bersama SDK Yohannes Gabriel! Bersama kita jelajahi “angkasa”!*** (Red/Kristo)

Senin, 15 Juli 2013

Welcome Party Siswa-siswi Kelas 1 Tahun Ajaran 2013-2014

           
 Siswa-siswi kelas 1 TA. 2013-2014

Pagi itu, Sabtu 13 Juli 2013, langit daerah Jalan Residen Sudirman dan sekitarnya tampak mendung. Mentari seolah enggan bersinar menampakkan senyum cerianya menyambut datangnya hari baru. Bahkan langitpun tak kuasa membendung air hujan yang mencari celah untuk tumpah mengguyur bumi. Langit pagi itu kurang bersahabat menemani manusia untuk melakukan aktifitasnya.
            Langit boleh mendung, hujan boleh turun, bahkan tak mendukung untuk manusia beraktifitas, namun itu semua tidak menghalangi semangat baru para guru dan karyawan SDK Yohannes Gabriel yang telah sibuk menyambut kedatangan 42 anak generasi masa depan bangsa yang baru memasuki tahap Sekolah Dasar. Hari itu memang menjadi hari yang penting bagi para guru dan karyawan SDK Yohannes Gabriel, karena seperti yang telah direncanakan bahwa akan diadakan Welcome Party bagi para generasi muda baru yang akan memulai pendidikan kelas 1 Sekolah Dasar (SD). Para guru memaknai bahwa acara Welcome Party bukan sekedar berpesta dan berhura-hura sebagai sebuah keheboan yang semu. Namun, acara tersebut menjadi tanda bahwa pihak sekolah, dengan tangan terbuka siap untuk menjadi rumah pendidikan kedua setelah keluarga. Lebih tegas, SDK Yohannes Gabriel siap untuk medidik generasi muda tersebut untuk menjadi pribadi yang terpuji dalam iman dan budi pekerti, berpacu dalam prestasi, sesuai dengan Visi SDK Yohannes Gabriel itu sendiri.   
            Pagi itu pula, semangat dan keceriaan anak-anak dan para orang tua untuk berbondong-bondong menuju SDK Yohannes Gabriel, menjadi tanda bahwa langit tidak bisa menghalangi mereka untuk bergegas menitih masa depan. Satu per satu para orang tua dan anak mereka dating memadati Aula SDK Yohannes Gabriel. Acara kemudian dimulai dengan berdoa sesuai iman Katolik, sebagai bagian dari pembinaan menjadi pribadi yang terpuji dalam iman. Selanjutnya, Pak Petrus Samuri, selaku Kepala Sekolah, memberikan ucapan selamat datang kepada semua orang tua dan anak-anak yang hadir, dilanjutkan dengan memperkenalkan seluruh guru yang nantinya akan menjadi pendamping dan pendidik generasi muda bangsa tersebut. Kepala Sekolah kemudian berkenan mengenakan seragam putih-merah, khas Sekolah Dasar, kepada perwakilan anak sebagai tanda diterimanya anak-anak yang hadir sebagai keluarga besar SDK Yohannes Gabriel.
Pak Petrus Mengenakan Seragam kepada Siswa-siswi baru

            Kemudian, anak-anak dibawa untuk berkeliling dan menikmati berbagai fasilitas yang ada di SDK Yohannes Gabriel, antara lain Ruang Perpustakaan, Lab. Komputer, Lab. Bahasa, dan Lap. Olahraga dengan mengajak anak-anak tersebut metode belajar yang interaktif dan menyenangkan. Semuanya dirangkai dengan metode belajar yang membuat anak menyerap ilmu dengan mudah dan menyenangkan.
 Bermain sambil Belajar Di Perpustakaan

Siswa-siswi Di Lab. Komputer

Siswa-siswi baru Mencoba Salah Satu Permainan Olah Raga


            Acara yang berlangsung kurang lebih 3 (tiga) jam tersebut kemudian ditutup ucapan syukur kepada Tuhan atas pendampingan dan perlindungan selama acara. Tidak lupa juga disusul dengan pembagian cinderamata bagi anak-anak yang hadir. Tampak keceriaan dan kegembiraan meliputi raut muka generasi baru SDK Yohannes Gabriel tersebut. Raut muka penuh pengharapan dan semangat untuk meniti masa depan di SDK Yohannes Gabriel. Selamat dating para generasi baru bangsa dan Gereja. Teruslah bersemangat untuk mengejar mimpi dan cita-cita kalian bersama keluarga baru kalian, keluarga besar SDK Yohannes Gabriel. *** (Red/Kristo)             

Seminar Dan Sarasehan Spiritualitas St. Yohanes Gabriel Guru Dan Karyawan TK-SD Yayasan Yohannes Gabriel Pw 2

Romo Edi Laksito sedang menyampaikan materi

   Suka atau tidak suka, mau atau tidak mau, kita berada pada arus globalisasi. Dalam arti, kita berada pada arus dunia dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu cepat. Lebih dalam, dunia seolah tidak mempunyai batas lagi, semua orang bisa mengakses berbagai kabar berita yang terjadi di pelosok bumi manapun. Setiap orang harus berlomba-lomba untuk terus mengembangkan segala dimensi hidupnya agar mampu mengikuti dan meng-kini-kan dirinya. Karena jika tidak mampu menanggapi pergerakan dunia yang begitu cepat, pilihanya hanya satu, yaitu hanya menjadi penonton dan tergilas arus di dalamnya dan hanya sekedar menjadi objek.
    Sadar akan tantangan tersebut, Sekitar 150 orang guru dan karyawan TK-SD se-Yayasan Yohannes Gabriel Perwakilan 2 mengikuti “Seminar dan Sarasehan Spiritualitas Santo Yohanes Gabriel Dalam Bidang Pendidikan untuk Menanggapi Tantangan Globalisasi” yang diadakan Yayasan Yohannes Gabriel perwakilan 2. Para Guru dan Karyawan sungguh menyadari bahwa bidang pendidikan merupakan fondasi dasar yang menentukan berbagai bidang hidup lainnya dalam sebuah kehidupan bersama. Dengan kata lain, pendidikan yang bermutu akan mampu memberikan bekal nilai-nilai keutamaan bagi setiap individu menjadi pribadi yang unggul dalam masyarakat. Maka dari itu, sebelum memulai Tahun Ajaran baru, para Guru dan Karyawan juga berusaha menggali dan membekali diri dengan merujuk kembali kepada nama Santo pelindung, yaitu Yohanes Gabriel Perboyre.
      Seminar dan sarasehan tersebut diadakan pada hari Selasa, 09 Juli 2013 bertempat di Aula SDK Yohannes Gabriel yang berada di jalan Residen Sudirman 1 Surabaya. Keteduhan tempat dan suasana membuat seminar dan sarasehan menjadi tidak melelahkan, walaupun acara tersebut diadakan dari pagi pukul 08.00 hingga 16.00 sore. Lebih lanjut, seminar dan sarasehan tersebut dipandu oleh RD. P.C. Edi Laksito atau yang akrab dipanggil Romo Nanglik. Pemilihan Romo Nanglik sebagai fasilitator memang tidak lepas dari pengalaman, peran dan kontribusi beliau dalam Yayasan Yohannes Gabriel.
     Lebih lanjut, dalam seminar dan sarasehan tersebut Romo Nanglik mengajak para Guru dan Karyawan untuk mendalami kembali riwayat hidup dan spiritualitas Santo Yohanes Gabriel Perboyre, seorang Imam, Martir, dan Misionaris dari Perancis. Beliau dengan sabar menguraikan detail demi detail kisah hidup St. Yohanes Gabriel. Mulai dari awal ketertarikannya untuk menjadi Imam, kemudian pergi untuk bermisi hingga akhir kisah hidupnya yang mati membela iman di tanah Cina.
Kemudian Romo Naglik juga mengajak para guru dan karyawan untuk lebih jauh melihat bahwa sesungguhnya sekolah-sekolah yang berada di bawah Yayasan Yohannes Gabriel adalah sekolah misi, sesuai dengan semangat Santo pelindungnya. Sekolah-sekolah mempunyai kewajiban untuk mewartakan apa yang diwartakan oleh Kristus sendiri, yaitu Kerajaan Allah. Sekolah-sekolah Yayasan Yohannes Gabriel juga merupakan bagian dari gereja, maka sudah sepantasnya menjalankan apa yang menjadi tugas Gereja. Di bagian akhir penjelasannya, untuk menanggapi tantangan globalisasi, Romo Nanglik mengajak para Guru dan Karwayan untuk minimal mengambil, memilik dan menghidupi satu nilai berdasarkan spiritualitas St. Yohanes Gabriel Perboyre. “Milikilah satu nilai, baik secara individu maupun komunitas sekolah” tandas Romo Nanglik. Dengan nilai tersebut, seseorang akan mempunyai arah dan semangat yang selalu menuntun dan menjiwai orang tersebut dalam setiap tugasnya. Seperti bintang yang membawa para Majus sampai kepada Yesus. Misalnya, guru yang mengambil nilai pantang menyerah, maka ia dalam tugasnya mengajar tidak akan pernah menyerah jika ada muridnya yang kurang cepat dalam menangkap pelajaran.
Salah Satu Tampilan Para Guru dan Karyawan


Akhirnya, seminar dan sarasehan ditutup dengan tampilan dari para Guru dan Karyawan secara perkelompok yang dibuat berdasarkan nilai-nilai yang telah masing-masing ambil dan temukan. Beragam jenis tampilan disajikan oleh para guru dan karyawan, mulai dan menyanyi, dramatisasi, hingga pembacaan puisi. Seminar dan sarasehan awal Tahun Ajaran ini membawa kekuatan baru dan semangat bagi para guru dan karyawan untuk siap menanggapi tantangan globalisasi dengan nilai yang telah tertanam di hati masing-masing. Maju terus Yayasan Yohannes Gabriel!!! (Red/Kristo)