Para Murid Berkumpul Di Lapangan Basket
Pagi itu keceriaan, kegembiaan,
suka, harapan, dan keramaian bercampur menjadi satu di lapangan SDK Yohannes
Gabriel. Semua perasaan itu terpancar dari raut muka seluruh keluarga besar SDK
Yohannes Gabriel. Karena memang hari itu adalah hari pertama masuk kembali ke
sekolah setelah mengalami libur panjang akhir tahun ajaran. Ya, sesuai dengan
jadwal, Senin, 15 Juli 2013, para murid SDK Yohannes Gabriel sudah memulai
menjalani kembali pembinaan di Kawah Candradimuka. Tempat semua mimpi,
cita-cita, dan harapan dirangkai dan dirajut sehingga kelak menjadi sebuah gambaran
yang indah.
Para Murid Bersiap Melepas Balon
Para murid mulai dari kelas 1-6 diajak
berkumpul di lapangan basket sekolah untuk mendengarkan ucapan selamat datang
kembali kepada seluruh siswa dari Petrus Samuri, selaku Kepala Sekolah. Beliau
juga mengingatkan kembali akan Visi sekolah SDK Yohannes Gabriel, yaitu “Terpuji
dalam iman dan budi pekerti, berpacu dalam prestasi”.
Ada yang spesial
pada pembukaan awal tahun ajaran ini. Awal tahun ajaran kali ini dirancang
dengan mengadakan acara perkenalan dan pelepasan balon sebanyak 100 buah. Pelepasan
balon yang diberi tulisan “SDK Yohannes Gabriel” menjadi simbol atau tanda
bahwa sekolah SDK Yohannes Gabriel siap menghantarkan para murid untuk “terbang”
menggapai cita-cita mereka setinggi langit. Bung Karno pernah berkata “Bermimpilah
setinggi langit… Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang”.
Ungkapan tersebut memberikan motivasi bagi para murid untuk berani
menggantungkan cita-citanya setinggi mungkin.
Petrus Samuri, selaku Kepala Sekolah Bersiap Melepas Balon
Bermimpi dan bercita-cita
adalah tanda bahwa seseorang mempunyai harapan. Harapan membuat orang tersebut
tahu kemana ia harus melangkah. Lebih dalam, harapan juga membuat orang optimis
menjalani hidup. Seseorang yang optimis menjalani hidup pasti akan mengisi
hari-harinya dengan penuh perjuangan untuk berbuat yang terbaik. Bermimpi dan
bercita-cita bukanlah sesuatu yang perlu ditakuti atau bahkan tabu. Simbol balon
yang dilepas dari bawah kemudian terbang menuju langit menjadi tanda bahwa
mimpi tersebut selalu berpijak dari realitas konkret yang ada. Artinya, tetap
menyadari dengan segala kelebihan dan kekuranganku untuk kemudian mengarahkan
mimpiku menuju sebuah titik tertentu. Kalaupun ternyata tidak bisa sampai
kepada titik tersebut, maka setidaknya proses mengejar mimpi itupun sudah merupakan
sebuah “lukisan” yang indah dalam hidup.
Para Guru SDK Yohannes Gabriel
Teruslah berharap
kepada Tuhan dalam mengejar mimpi-mimpimu bersama SDK Yohannes Gabriel! Bersama
kita jelajahi “angkasa”!*** (Red/Kristo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar