Romo Edi Laksito sedang menyampaikan materi
Suka atau tidak
suka, mau atau tidak mau, kita berada pada arus globalisasi. Dalam arti, kita
berada pada arus dunia dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
begitu cepat. Lebih dalam, dunia seolah tidak mempunyai batas lagi, semua orang
bisa mengakses berbagai kabar berita yang terjadi di pelosok bumi manapun.
Setiap orang harus berlomba-lomba untuk terus mengembangkan segala dimensi
hidupnya agar mampu mengikuti dan meng-kini-kan dirinya. Karena jika tidak
mampu menanggapi pergerakan dunia yang begitu cepat, pilihanya hanya satu,
yaitu hanya menjadi penonton dan tergilas arus di dalamnya dan hanya sekedar
menjadi objek.
Sadar akan tantangan tersebut, Sekitar
150 orang guru dan karyawan TK-SD se-Yayasan Yohannes Gabriel Perwakilan 2 mengikuti
“Seminar dan Sarasehan Spiritualitas Santo Yohanes Gabriel Dalam Bidang
Pendidikan untuk Menanggapi Tantangan Globalisasi” yang diadakan Yayasan
Yohannes Gabriel perwakilan 2. Para Guru dan Karyawan sungguh menyadari bahwa
bidang pendidikan merupakan fondasi dasar yang menentukan berbagai bidang hidup
lainnya dalam sebuah kehidupan bersama. Dengan kata lain, pendidikan yang
bermutu akan mampu memberikan bekal nilai-nilai keutamaan bagi setiap individu
menjadi pribadi yang unggul dalam masyarakat. Maka dari itu, sebelum memulai
Tahun Ajaran baru, para Guru dan Karyawan juga berusaha menggali dan membekali
diri dengan merujuk kembali kepada nama Santo pelindung, yaitu Yohanes Gabriel
Perboyre.
Seminar dan sarasehan tersebut
diadakan pada hari Selasa, 09 Juli 2013 bertempat di Aula SDK Yohannes Gabriel yang
berada di jalan Residen Sudirman 1 Surabaya. Keteduhan tempat dan suasana
membuat seminar dan sarasehan menjadi tidak melelahkan, walaupun acara tersebut
diadakan dari pagi pukul 08.00 hingga 16.00 sore. Lebih lanjut, seminar dan
sarasehan tersebut dipandu oleh RD. P.C. Edi Laksito atau yang akrab dipanggil
Romo Nanglik. Pemilihan Romo Nanglik sebagai fasilitator memang tidak lepas
dari pengalaman, peran dan kontribusi beliau dalam Yayasan Yohannes Gabriel.
Lebih lanjut, dalam seminar dan
sarasehan tersebut Romo Nanglik mengajak para Guru dan Karyawan untuk mendalami
kembali riwayat hidup dan spiritualitas Santo Yohanes Gabriel Perboyre, seorang
Imam, Martir, dan Misionaris dari Perancis. Beliau dengan sabar menguraikan
detail demi detail kisah hidup St. Yohanes Gabriel. Mulai dari awal
ketertarikannya untuk menjadi Imam, kemudian pergi untuk bermisi hingga akhir
kisah hidupnya yang mati membela iman di tanah Cina.
Kemudian Romo Naglik juga mengajak para guru dan karyawan untuk lebih
jauh melihat bahwa sesungguhnya sekolah-sekolah yang berada di bawah Yayasan
Yohannes Gabriel adalah sekolah misi, sesuai dengan semangat Santo
pelindungnya. Sekolah-sekolah mempunyai kewajiban untuk mewartakan apa yang
diwartakan oleh Kristus sendiri, yaitu Kerajaan Allah. Sekolah-sekolah Yayasan
Yohannes Gabriel juga merupakan bagian dari gereja, maka sudah sepantasnya
menjalankan apa yang menjadi tugas Gereja. Di bagian akhir penjelasannya, untuk
menanggapi tantangan globalisasi, Romo Nanglik mengajak para Guru dan Karwayan
untuk minimal mengambil, memilik dan menghidupi satu nilai berdasarkan
spiritualitas St. Yohanes Gabriel Perboyre. “Milikilah satu nilai, baik secara
individu maupun komunitas sekolah” tandas Romo Nanglik. Dengan nilai tersebut,
seseorang akan mempunyai arah dan semangat yang selalu menuntun dan menjiwai
orang tersebut dalam setiap tugasnya. Seperti bintang yang membawa para Majus
sampai kepada Yesus. Misalnya, guru yang mengambil nilai pantang menyerah, maka
ia dalam tugasnya mengajar tidak akan pernah menyerah jika ada muridnya yang
kurang cepat dalam menangkap pelajaran.
Salah Satu Tampilan Para Guru dan Karyawan
Akhirnya, seminar dan sarasehan ditutup dengan tampilan dari para Guru
dan Karyawan secara perkelompok yang dibuat berdasarkan nilai-nilai yang telah
masing-masing ambil dan temukan. Beragam jenis tampilan disajikan oleh para
guru dan karyawan, mulai dan menyanyi, dramatisasi, hingga pembacaan puisi.
Seminar dan sarasehan awal Tahun Ajaran ini membawa kekuatan baru dan semangat
bagi para guru dan karyawan untuk siap menanggapi tantangan globalisasi dengan
nilai yang telah tertanam di hati masing-masing. Maju terus Yayasan Yohannes
Gabriel!!! (Red/Kristo)
Mmmm... maju terus sdk Yoga!!!! :D
BalasHapusTerima kasih, Bu Oni.
Hapushai, saya mau tanya. apakah di Yayasan Yohanes Gabriel ini ada yang bernama MARIA ROFINA W.P.P.W
BalasHapus