Visi SDK Yohannes Gabriel

Wadah Untuk Mengenal Lebih Dekat SDK Yohannes Gabriel. The Big Family Of SDK Yohannes Gabriel. COME ON, JOIN US!!!

"Terpuji Dalam Iman dan Budi Pekerti, Berpacu Dalam Prestasi"

Selasa, 30 Juli 2013

"Asik, Laboratorium dan Komputer Sekolahku Baru…"

            
     Para Murid Sedang Asik Mengkuti Praktek Komputer
      Tahun Ajaran baru 2013-2014 ini, ada hadiah yang indah juga bagi sekolah kami. Hadiah tersebut berupa Laboratorium Komputer baru lengkap dengan seperangkat komputer baru pula berjumlah yang 30 unit. Pada masa liburan akhir semester yang lalu, memang sekolah segera bergegas untuk mendesain ruang Komputer yang baru. Desain baru Laboratorium Komputer sekolah kali ini bernuansa dinamis dan penuh sentuhan artistik. Karena memang Laboratorium Komputer yang lama sudah waktunya untuk didesain ulang sesuai agar setiap murid lebih nyaman dalam bereksplorasi. Lebih lanjut, kenyamanan dalam Laboratorium Komputer akan membuat murid lebih mudah menangkap setiap praktek Komputer yang diajarkan. Dengan demikian, akan memacu munculnya inovasi-inovasi baru dari para murid.

            Kami berpikir, bahwa ruang Laboratorium Komputer baru, lengkap dengan komputer baru memang sungguh sangat dibutuhkan bagi para murid. Hal tersebut mengingat perkembangan dunia saat ini yang bisa dibilang pada masa era teknologi digital. Artinya, dunia mengalami perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat. Satu contoh, setiap hari kita pasti menemui berbagai macam hasil teknologi baru dan lebih canggih dari sebelumnya, bahkan bisa jadi perkembangan itu terjadi dalam hitungan detik. Kita tidak mungkin bisa lari dari kenyataan itu semua, yang bisa kita lakukan adalah menyikapi secara bijak semua realitas tersebut.
Atas semua pertimbangan itulah kemudian sekolah berusaha memperbaharui fasilitas Laboratorium Komputer yang ada. Logika sederhananya, jika ingin mengikuti arus perkembangan dunia teknologi informasi, maka sarana yang ada harus ada dan mendukung pula untuk mengikutinya. Kita bisa membayangkan bagaimana jadinya jika kami mempersiapkan para murid untuk hidup di tengah perkembangan teknologi informasi, namun dengan fasilitas dan sarana yang tidak mendukung.

     Terakhir, yang menjadi harapan seluruh kelurga besar SDK Yohannes Gabriel atas Laboratorium beserta computer barunya ini mampu memacu para siswa untuk bisa semakin bersemangat dalam bereksplorasi. Semoga para murid semakin bersemangat untuk membekali diri agar siap hidup di tengah era perkembangan teknologi informasi yang pesat seperti saat ini. Siapa tahu kelak, ada alumi SDK Yohannes Gabriel yang menjadi seorang ahli teknologi informatika terkenal dan menjadi bagian dalam perusahaan besar seperti Microsoft, Google, dan lainnya. Semoga.. Amin.. (Red/Kristo)  

Jumat, 26 Juli 2013

Mandy Edgina, Jagoan dan Juara Sempoa Dari SDK Yohannes Gabriel

Petrus Samuri menyerahkan Piala kepada Mandy 

Mentari pagi yang cerah hadir di tengah-tengah para penerus bangsa..
Hari baru dan semangat baru sudah menanti mereka.
Diawal hari Senin, 22 Juli itu, anak-anak dikumpulkan di lapangan untuk mengikuti upacara bendera yang pertama kalinya pada tahun ajaran baru.
Di tengah lapangan sudah dipajang piala-piala kemenangan yang diraih oleh salah satu penerus bangsa dari SDK Yohannes Gabriel. Kemenangan itu adalah suatu prestasi yang diraih dengan semangat, kemauan, dan motivasi dari diri sendiri dan orang-orang yang ada disekitarnya.

Kemenangan yang diraih salah seorang anak SDK Yohannes Gabriel menjadi satu bukti dari misi SDK Yohannes Gabriel sudah terwujud, yaitu.. “Berpacu dalam Prestasi”
Yaa.. Prestasi akan datang jika kita belajar untuk disiplin, tanggung jawab, dan mau dibentuk.
Mandy Edgina (6SD), seorang siswi SDK Yohannes Gabriel, sudah mewujudkan prestasi itu. Nama lengkapnya adalah Mandy Edgina, biasa disapa Mandy. Siswi yang suka pelajaran matematika dan hobI membaca ini, adalah anak pertama dari 2 bersaudara.
Dengan usia 11 tahun yang masih muda itu, dia sudah berani meluangkan waktu untuk belajar lebih dari anak-anak yang lain, agar prestasi yang didapatnya itu tidak sia-sia.
Mandy giat belajar dan kemauannya itu membentuk dia untuk berharap maju. Tuhan sudah memberikan semua yang dia butuhkan untuk meraih kesuksesan.
Mandy Edgina, Juara 2 Sempoa Se-Jawa Timur

Sejak dia masih duduk di kelas 4 SD, dia sudah berhasil meraih Prestasi yang hebat, yaitu Lomba Sempoa. Antara lain, Juara 2 Lomba Sempoa Se-TC (Tunjungan Center), Juara 3 Lomba Sempoa Se- Jatim di East Cost. Namun, mungkin kemenangan itu tidak seutuhnya berjalan mulus.
Ada sebuah artikel pun bertuliskan kegagalan itu selangkah dari keberhasilan, yaa… memang itu benar.
Dari kegagalannya itu tak membuat Mandy berputus asa, walaupun tak memboyong piala ia masih terus belajar untuk mendapatkan prestasi yang  lebih hebat lagi .
Dan akhirnya.. Ia memenangkan Juara 1 Lomba Sempoa di Grand City. Tak disangka dari kemenangan yang didukung oleh kemauan, motivasi dan ketekunan, membawanya ke Singapura untuk berlomba lagi tingkat Se-Asia tanggal 28 September 2013 nanti , demi membanggakan nama sekolah, keluarga,  dan orang-orang yang disekitarnya.

Akhir kata, " Keep going and never quit! The champion is never quit." GBU (Red/Siane)

Sabtu, 20 Juli 2013

Pembukaan Tahun Ajaran Baru 2013-2014


Para Murid Berkumpul Di Lapangan Basket

  Pagi itu keceriaan, kegembiaan, suka, harapan, dan keramaian bercampur menjadi satu di lapangan SDK Yohannes Gabriel. Semua perasaan itu terpancar dari raut muka seluruh keluarga besar SDK Yohannes Gabriel. Karena memang hari itu adalah hari pertama masuk kembali ke sekolah setelah mengalami libur panjang akhir tahun ajaran. Ya, sesuai dengan jadwal, Senin, 15 Juli 2013, para murid SDK Yohannes Gabriel sudah memulai menjalani kembali pembinaan di Kawah Candradimuka. Tempat semua mimpi, cita-cita, dan harapan dirangkai dan dirajut sehingga kelak menjadi sebuah gambaran yang indah.

   Para Murid Bersiap Melepas Balon

  Para murid mulai dari kelas 1-6 diajak berkumpul di lapangan basket sekolah untuk mendengarkan ucapan selamat datang kembali kepada seluruh siswa dari Petrus Samuri, selaku Kepala Sekolah. Beliau juga mengingatkan kembali akan Visi sekolah SDK Yohannes Gabriel, yaitu “Terpuji dalam iman dan budi pekerti, berpacu dalam prestasi”.             
Ada yang spesial pada pembukaan awal tahun ajaran ini. Awal tahun ajaran kali ini dirancang dengan mengadakan acara perkenalan dan pelepasan balon sebanyak 100 buah. Pelepasan balon yang diberi tulisan “SDK Yohannes Gabriel” menjadi simbol atau tanda bahwa sekolah SDK Yohannes Gabriel siap menghantarkan para murid untuk “terbang” menggapai cita-cita mereka setinggi langit. Bung Karno pernah berkata “Bermimpilah setinggi langit… Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang”. Ungkapan tersebut memberikan motivasi bagi para murid untuk berani menggantungkan cita-citanya setinggi mungkin.
Petrus Samuri, selaku Kepala Sekolah Bersiap Melepas Balon

Bermimpi dan bercita-cita adalah tanda bahwa seseorang mempunyai harapan. Harapan membuat orang tersebut tahu kemana ia harus melangkah. Lebih dalam, harapan juga membuat orang optimis menjalani hidup. Seseorang yang optimis menjalani hidup pasti akan mengisi hari-harinya dengan penuh perjuangan untuk berbuat yang terbaik. Bermimpi dan bercita-cita bukanlah sesuatu yang perlu ditakuti atau bahkan tabu. Simbol balon yang dilepas dari bawah kemudian terbang menuju langit menjadi tanda bahwa mimpi tersebut selalu berpijak dari realitas konkret yang ada. Artinya, tetap menyadari dengan segala kelebihan dan kekuranganku untuk kemudian mengarahkan mimpiku menuju sebuah titik tertentu. Kalaupun ternyata tidak bisa sampai kepada titik tersebut, maka setidaknya proses mengejar mimpi itupun sudah merupakan sebuah “lukisan” yang indah dalam hidup.
Para Guru SDK Yohannes Gabriel

Teruslah berharap kepada Tuhan dalam mengejar mimpi-mimpimu bersama SDK Yohannes Gabriel! Bersama kita jelajahi “angkasa”!*** (Red/Kristo)

Senin, 15 Juli 2013

Welcome Party Siswa-siswi Kelas 1 Tahun Ajaran 2013-2014

           
 Siswa-siswi kelas 1 TA. 2013-2014

Pagi itu, Sabtu 13 Juli 2013, langit daerah Jalan Residen Sudirman dan sekitarnya tampak mendung. Mentari seolah enggan bersinar menampakkan senyum cerianya menyambut datangnya hari baru. Bahkan langitpun tak kuasa membendung air hujan yang mencari celah untuk tumpah mengguyur bumi. Langit pagi itu kurang bersahabat menemani manusia untuk melakukan aktifitasnya.
            Langit boleh mendung, hujan boleh turun, bahkan tak mendukung untuk manusia beraktifitas, namun itu semua tidak menghalangi semangat baru para guru dan karyawan SDK Yohannes Gabriel yang telah sibuk menyambut kedatangan 42 anak generasi masa depan bangsa yang baru memasuki tahap Sekolah Dasar. Hari itu memang menjadi hari yang penting bagi para guru dan karyawan SDK Yohannes Gabriel, karena seperti yang telah direncanakan bahwa akan diadakan Welcome Party bagi para generasi muda baru yang akan memulai pendidikan kelas 1 Sekolah Dasar (SD). Para guru memaknai bahwa acara Welcome Party bukan sekedar berpesta dan berhura-hura sebagai sebuah keheboan yang semu. Namun, acara tersebut menjadi tanda bahwa pihak sekolah, dengan tangan terbuka siap untuk menjadi rumah pendidikan kedua setelah keluarga. Lebih tegas, SDK Yohannes Gabriel siap untuk medidik generasi muda tersebut untuk menjadi pribadi yang terpuji dalam iman dan budi pekerti, berpacu dalam prestasi, sesuai dengan Visi SDK Yohannes Gabriel itu sendiri.   
            Pagi itu pula, semangat dan keceriaan anak-anak dan para orang tua untuk berbondong-bondong menuju SDK Yohannes Gabriel, menjadi tanda bahwa langit tidak bisa menghalangi mereka untuk bergegas menitih masa depan. Satu per satu para orang tua dan anak mereka dating memadati Aula SDK Yohannes Gabriel. Acara kemudian dimulai dengan berdoa sesuai iman Katolik, sebagai bagian dari pembinaan menjadi pribadi yang terpuji dalam iman. Selanjutnya, Pak Petrus Samuri, selaku Kepala Sekolah, memberikan ucapan selamat datang kepada semua orang tua dan anak-anak yang hadir, dilanjutkan dengan memperkenalkan seluruh guru yang nantinya akan menjadi pendamping dan pendidik generasi muda bangsa tersebut. Kepala Sekolah kemudian berkenan mengenakan seragam putih-merah, khas Sekolah Dasar, kepada perwakilan anak sebagai tanda diterimanya anak-anak yang hadir sebagai keluarga besar SDK Yohannes Gabriel.
Pak Petrus Mengenakan Seragam kepada Siswa-siswi baru

            Kemudian, anak-anak dibawa untuk berkeliling dan menikmati berbagai fasilitas yang ada di SDK Yohannes Gabriel, antara lain Ruang Perpustakaan, Lab. Komputer, Lab. Bahasa, dan Lap. Olahraga dengan mengajak anak-anak tersebut metode belajar yang interaktif dan menyenangkan. Semuanya dirangkai dengan metode belajar yang membuat anak menyerap ilmu dengan mudah dan menyenangkan.
 Bermain sambil Belajar Di Perpustakaan

Siswa-siswi Di Lab. Komputer

Siswa-siswi baru Mencoba Salah Satu Permainan Olah Raga


            Acara yang berlangsung kurang lebih 3 (tiga) jam tersebut kemudian ditutup ucapan syukur kepada Tuhan atas pendampingan dan perlindungan selama acara. Tidak lupa juga disusul dengan pembagian cinderamata bagi anak-anak yang hadir. Tampak keceriaan dan kegembiraan meliputi raut muka generasi baru SDK Yohannes Gabriel tersebut. Raut muka penuh pengharapan dan semangat untuk meniti masa depan di SDK Yohannes Gabriel. Selamat dating para generasi baru bangsa dan Gereja. Teruslah bersemangat untuk mengejar mimpi dan cita-cita kalian bersama keluarga baru kalian, keluarga besar SDK Yohannes Gabriel. *** (Red/Kristo)             

Seminar Dan Sarasehan Spiritualitas St. Yohanes Gabriel Guru Dan Karyawan TK-SD Yayasan Yohannes Gabriel Pw 2

Romo Edi Laksito sedang menyampaikan materi

   Suka atau tidak suka, mau atau tidak mau, kita berada pada arus globalisasi. Dalam arti, kita berada pada arus dunia dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu cepat. Lebih dalam, dunia seolah tidak mempunyai batas lagi, semua orang bisa mengakses berbagai kabar berita yang terjadi di pelosok bumi manapun. Setiap orang harus berlomba-lomba untuk terus mengembangkan segala dimensi hidupnya agar mampu mengikuti dan meng-kini-kan dirinya. Karena jika tidak mampu menanggapi pergerakan dunia yang begitu cepat, pilihanya hanya satu, yaitu hanya menjadi penonton dan tergilas arus di dalamnya dan hanya sekedar menjadi objek.
    Sadar akan tantangan tersebut, Sekitar 150 orang guru dan karyawan TK-SD se-Yayasan Yohannes Gabriel Perwakilan 2 mengikuti “Seminar dan Sarasehan Spiritualitas Santo Yohanes Gabriel Dalam Bidang Pendidikan untuk Menanggapi Tantangan Globalisasi” yang diadakan Yayasan Yohannes Gabriel perwakilan 2. Para Guru dan Karyawan sungguh menyadari bahwa bidang pendidikan merupakan fondasi dasar yang menentukan berbagai bidang hidup lainnya dalam sebuah kehidupan bersama. Dengan kata lain, pendidikan yang bermutu akan mampu memberikan bekal nilai-nilai keutamaan bagi setiap individu menjadi pribadi yang unggul dalam masyarakat. Maka dari itu, sebelum memulai Tahun Ajaran baru, para Guru dan Karyawan juga berusaha menggali dan membekali diri dengan merujuk kembali kepada nama Santo pelindung, yaitu Yohanes Gabriel Perboyre.
      Seminar dan sarasehan tersebut diadakan pada hari Selasa, 09 Juli 2013 bertempat di Aula SDK Yohannes Gabriel yang berada di jalan Residen Sudirman 1 Surabaya. Keteduhan tempat dan suasana membuat seminar dan sarasehan menjadi tidak melelahkan, walaupun acara tersebut diadakan dari pagi pukul 08.00 hingga 16.00 sore. Lebih lanjut, seminar dan sarasehan tersebut dipandu oleh RD. P.C. Edi Laksito atau yang akrab dipanggil Romo Nanglik. Pemilihan Romo Nanglik sebagai fasilitator memang tidak lepas dari pengalaman, peran dan kontribusi beliau dalam Yayasan Yohannes Gabriel.
     Lebih lanjut, dalam seminar dan sarasehan tersebut Romo Nanglik mengajak para Guru dan Karyawan untuk mendalami kembali riwayat hidup dan spiritualitas Santo Yohanes Gabriel Perboyre, seorang Imam, Martir, dan Misionaris dari Perancis. Beliau dengan sabar menguraikan detail demi detail kisah hidup St. Yohanes Gabriel. Mulai dari awal ketertarikannya untuk menjadi Imam, kemudian pergi untuk bermisi hingga akhir kisah hidupnya yang mati membela iman di tanah Cina.
Kemudian Romo Naglik juga mengajak para guru dan karyawan untuk lebih jauh melihat bahwa sesungguhnya sekolah-sekolah yang berada di bawah Yayasan Yohannes Gabriel adalah sekolah misi, sesuai dengan semangat Santo pelindungnya. Sekolah-sekolah mempunyai kewajiban untuk mewartakan apa yang diwartakan oleh Kristus sendiri, yaitu Kerajaan Allah. Sekolah-sekolah Yayasan Yohannes Gabriel juga merupakan bagian dari gereja, maka sudah sepantasnya menjalankan apa yang menjadi tugas Gereja. Di bagian akhir penjelasannya, untuk menanggapi tantangan globalisasi, Romo Nanglik mengajak para Guru dan Karwayan untuk minimal mengambil, memilik dan menghidupi satu nilai berdasarkan spiritualitas St. Yohanes Gabriel Perboyre. “Milikilah satu nilai, baik secara individu maupun komunitas sekolah” tandas Romo Nanglik. Dengan nilai tersebut, seseorang akan mempunyai arah dan semangat yang selalu menuntun dan menjiwai orang tersebut dalam setiap tugasnya. Seperti bintang yang membawa para Majus sampai kepada Yesus. Misalnya, guru yang mengambil nilai pantang menyerah, maka ia dalam tugasnya mengajar tidak akan pernah menyerah jika ada muridnya yang kurang cepat dalam menangkap pelajaran.
Salah Satu Tampilan Para Guru dan Karyawan


Akhirnya, seminar dan sarasehan ditutup dengan tampilan dari para Guru dan Karyawan secara perkelompok yang dibuat berdasarkan nilai-nilai yang telah masing-masing ambil dan temukan. Beragam jenis tampilan disajikan oleh para guru dan karyawan, mulai dan menyanyi, dramatisasi, hingga pembacaan puisi. Seminar dan sarasehan awal Tahun Ajaran ini membawa kekuatan baru dan semangat bagi para guru dan karyawan untuk siap menanggapi tantangan globalisasi dengan nilai yang telah tertanam di hati masing-masing. Maju terus Yayasan Yohannes Gabriel!!! (Red/Kristo)